Kunjungan Presiden Jokowi Ke Kediri

Kunjungan Presiden Jokowi Ke Kediri

Jokowi Berasal Dari Keluarga Sederhana

Presiden Joko Widodo. Sumber: wikipedia

Joko Widodo lahir di Rumah Sakit Minulyo pada tanggal 21 Juni 1961, ia mempunyai ayah yang bernama Noto Mihardjo dan Ibu yang bernama Sujiatmi. Jokowi merupakan anak pertama atau sulung dan mempunyai tiga orang adik perempuan, yaitu Iit Sriyantini, Ida Yati, dan Titik Relawati.

Ayah Jokowi bekerja sebagai penjual kayu dan bambu di sekitar bantaran kali Karanganyar, Solo sehingga bisa dikatakan kehidupan Jokowi itu jauh sekali dari kata mewah.

Keluarga Jokowi bisa dikatakan sebagai keluarga yang kurang mampu khususnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti mengalami kesulitan dalam membayar uang sekolah, kesulitan mencari makan, dan beberapa kesulitan-kesulitan lainnya.

Untuk membantu meringankan beban keluarganya, Jokowi membantu ayahnya yang bekerja sebagai tukang kayu, bahkan terkadang setelah pulang sekolah, ia membantu ayahnya untuk menagih pembayaran kepada pelanggan yang sudah membeli kayu dan membantu menaikkan kayu yang sudah dibeli oleh pelanggannya ke atas becak atau gerobak.

Jokowi menikah Ibu Iriana pada tahun 1986. Dari pernikahan itu Jokowi melahirkan tiga orang anak yang terdiri dari dua anak laki-laki dan satu anak perempuan. Anak pertama diberi nama Gibran Rakabuming Raka, anak kedua diberi nama Kahiyang Ayu, dan anak ketiga diberi nama Kaesang Pangarep.

Saat ini, Jokowi sudah mempunyai empat orang cucu, dua cucu dari anak pertamanya dan dua cucu lagi dari anak keduanya. Pernikahan antara Gibran Rakabuming Raka dan Selvi Ananda memberikan satu cucu laki-laki yang bernama Jan Ethes Srinarendra dan satu cucu perempuan yang bernama La Lembah Mana.

Sementara itu, pernikahan antara Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution memberikan satu cucu perempuan yang bernama Sedah Mirah Nasution dan satu cucu laki-laki yang bernama Al Nahyan Nasution.

Semasa kecil, Jokowi banyak menghabiskan waktunya di kali Karanganyar. Banyak sekali aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh Jokowi baik itu sendiri ataupun bersama teman-temannya.

Aktivitas yang dilakukan, seperti mandi di sungai, mencari telur bebek, memancing ikan, bermain, dan masih banyak lagi. Meskipun senang bermain atau melakukan aktivitas bersama teman-temannya, tetapi ia tidak lupa dengan kewajibannya, yaitu belajar. Jokowi sangat pandai dalam mengatur waktunya, kapan harus bermain dan kapan harus belajar.

Aktivitas Jokowi saat masih kecil tidak hanya seputar bermain dan belajar, tetapi ia juga melakukan aktivitas mengaji. Bukan hanya aktivitas belajar, bermain, dan mengaji saja yang dilakukan oleh Jokowi, tetapi ia juga melakukan aktivitas membantu ayahnya berjualan kayu atau membantu ibunya mengurusi rumah dan adik-adiknya.

Masa kecil Jokowi bisa dikatakan cukup sulit dan keras. Hal ini dikarenakan keluarga Jokowi pernah berpindah rumah-rumah karena beberapa kali rumahnya terkena penggusuran sehingga ia dan keluarga menumpang untuk sementara waktu di rumah seorang teman di daerah Gondang.

Jokowi beranggapan bahwa pengalaman masa kecil yang kurang menyenangkan bukan merupakan sebuah penderitaan. Hal itu dikarenakan, ia merasa bahwa semua hal-hal yang kurang menyenangkan di masa lalu merupakan cara Tuhan untuk membangun dan membentuk karakter dirinya di masa yang akan datang.

Pendidikan Jokowi dimulai dari Sekolah Dasar Negeri 111 Tirtoyoso. Sekolah ini juga dikenal sebagai lembaga pendidikan yang ditujukan kepada masyarakat kalangan menengah ke bawah. Sekolah ini berada di daerah Banjarsari, Solo.

Sejak menempuh pendidikan Sekolah Dasar inilah Jokowi sudah mulai aktif membantu meringankan biaya hidup keluarganya dengan mencari uang jajan sendiri. Hal-hal yang dilakukan seperti menjadi kuli panggul, berjualan, dan ojek payung.

Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Surakarta menjadi lembaga pendidikan menengah yang dipilih oleh Jokowi setelah menyelesaikan pendidikan dasar di Sekolah Dasar Negeri 03 Tirtoyoso. Sekolah ini berada di Jalan MT Haryono 4, Surakarta.

Setelah lulus dari pendidikan menengah di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Surakarta, Jokowi ingin melanjutkan pendidikan menengah atas di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Surakarta, tetapi setelah melakukan usaha dengan maksimal, Jokowi gagal masuk ke Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Surakarta dan memilih untuk melanjutkan pendidikannya di Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Surakarta.

Setelah selesai dengan pendidikan menengah atasnya, Jokowi melanjutkan pendidikannya ke Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Ketika menempuh pendidikan di Universitas Gadjah Mada, Jokowi memilih fakultas kehutanan dengan jurusan teknologi kayu. Di kampus, ia belajar lebih dalam tentang kayu, mulai dari pemanfaatan kayu, struktur kayu hingga teknologi kayu.

Jokowi mengambil bidang studi teknologi kayu dikarenakan ia sudah sangat erat dengan dunia “perkayuan” sejak kecil. Jokowi lulus dari Universitas Gajah Mada pada tahun 1985 dengan judul skripsi “Studi tentang Pola Konsumsi Kayu Lapis pada Pemakaian Akhir di Kodya Surakarta”.

Selain tercatat sebagai mahasiswa, Jokowi juga tercatat sebagai anggota “Mapala Silvagama”. “Mapala Silvagama” merupakan organisasi yang bersifat semi otonom yang berada di Universitas Gadjah Mada.

Jokowi Mewujudkan Mimpi Indonesia (Sc)

Jokowi Pernah Menjadi Pengusaha Mebel

Setelah lulus dari perguruan tinggi, Jokowi bekerja di sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu PT Kertas Kraft Aceh serta diberikan tugas di area Hutan Pinus Merkusii di Dataran Tinggi Gayo, Aceh Tengah. Namun, Jokowi bekerja di PT Kertas Kraft Aceh tidak begitu lama dan mengambil keputusan untuk kembali lagi ke kampung halamannya.

Sesampainya di kampung halaman, Jokowi mempunyai keinginan atau tekad untuk melakukan bisnis di bidang perkayuan. Bisnis di bidang kayu ini dimulai dari perusahaan pamannya, yang bernama CV Roda Jati.

Hingga pada tahun 1988, ia memberanikan diri untuk membuat bisnis di bidang kayu milik sendiri. Nama usaha yang diberikan Jokowi untuk usaha kayunya adalah CV Rakabu, nama itu diambil dari anak pertamanya yang bernama Gibran Rakabuming Raka.

Jokowi memulai usahanya dengan modal hutang. Untuk mendapatkan modal usahanya, Jokowi menjaminkan sertifikat tanah milik orang tuanya kepada Bank supaya memperoleh pinjaman dari Bank.

Pilihan dan keputusan yang diambil oleh Jokowi bisa dikatakan cukup berani karena jika usaha kayunya gagal maka sertifikat itu tidak bisa dikembalikan. Namun, karena kegigihan, kerja keras, dan rasa optimis yang dimiliki oleh Jokowi membuat usahanya berhasil dibangun dan bertahan hingga saat ini.

Setelah mendapatkan modal usaha, Jokowi memulai bisnis mebelnya dengan menyewa sebuah tempat yang cukup sederhana, yaitu sebuah tempat yang terbuat dari anyaman bambu. Saat baru-baru memulai bisnisnya, Jokowi dibantu dengan tiga orang tenaga mengolah kayu, membuat konstruksi hingga mengecat mebel.

Tekad kuat yang dimiliki oleh Jokowi membuat ia bekerja lebih giat dan bekerja dari pagi hingga pagi. Dengan kata lain, waktu yang dihabiskan Jokowi dalam bekerja melebihi jam-jam kerja pada umumnya.

Terkadang, ia sampai tidur di pabrik hanya untuk menyelesaikan pekerjaannya. Dengan kerja kerasnya itu maka mebel Jokowi mulai memperlihatkan hasil yang cukup maju atau ada kemajuan dalam bisnis mebelnya. Kemajuan yang terjadi pada bisnis mebel Jokowi terjadi setelah tiga tahun berjuang dan bekerja keras mengembangkan bisnis mebel ini.

Ketika awal-awal memulai karir sebagai eksportir mebel, Jokowi sudah mulai aktif mengikuti pameran-pameran mebel yang diselenggarakan mulai dari Singapura, Timur Tengah, Eropa, hingga ke Amerika. Pameran pertama kali yang diikuti oleh Jokowi merupakan pameran yang diselenggarakan di Jakarta.

Pengalaman Jokowi dalam karir politik bisa dikatakan berbeda jauh dengan karirnya dalam dunia bisnis mebel. Jokowi sudah memiliki pengalaman dalam bisnis mebel selama 23 tahun. Sedangkan dalam dunia politik, Jokowi bisa dikatakan belum mempunyai banyak pengalaman.

Awal karir politik Jokowi dimulai pada tahun 1998 dengan mengikuti dunia politik praktis dan partai yang dipilihnya adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri. Partai ini menjadi kendaraan politik Jokowi, mulai dari menjadi Walikota Solo hingga menjadi Presiden Republik Indonesia.

Penghargaan dan Fakta Unik Jokowi

Kemampuan sosialisasi yang dimiliki oleh Jokowi dalam mendapatkan dukungan-dukungan kepada masyarakat membuat ia mendapatkan penghargaan sebagai Marketer of The Year 2012 yang diadakan oleh Markplus Conference 2013, Marketing: Info Innovation and Technology.

Seperti yang sudah diketahui oleh banyak orang bahwa nama asli Jokowi adalah Joko Widodo. Namun, sudah tahukah kalian awal mula sebutan Jokowi diberikan kepada Joko Widodo?

Saat menjadi pengusaha ekspor mebel, Joko Widodo memiliki klien atau pelanggan yang suka membeli mebelnya yang bernama Michl Romaknan asal Perancis.

Singkat cerita, pelanggan asal Perancis ini sulit membedakan nama Joko Widodo dengan nama Joko-Joko yang berprofesi sama yaitu sebagai eksportir mebel.

Michl mencari cara untuk membedakan nama Joko Widodo dengan Joko-Joko lainnya dan Michl memberikan nama “Jokowi” supaya dapat membedakan dengan nama Joko-Joko lainnya.

Sampai saat ini, nama Jokowi lebih dikenal oleh masyarakat daripada nama Joko Widodo. Hal itu dikarenakan nama Jokowi mempunyai keunikan tersendiri dan lebih mudah untuk didengar dan diingat oleh banyak orang.

Dari Jokowi Hingga Pandemi

Jokowi selalu berusaha untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada adik-adiknya sehingga ia menjadi panutan bagi tiga orang adik perempuannya. Rasa aman dan nyaman itu ditunjukkan dengan cara bersikap baik serta pelindung bagi adik-adiknya.

Bukan hanya itu, Joko Widodo atau Jokowi juga sangat senang membantu ibunya untuk merawat dan menjaga adik-adiknya, seperti mengantar mereka ke sekolah, membantu menyelesaikan pekerjaan rumah, dan lain-lain.

Bisnis mebel yang dimiliki oleh Jokowi bisa dikatakan merupakan bisnis yang tidak diperoleh dengan mudah dan membutuhkan kerja keras untuk membangun bisnisnya menjadi lebih maju.

Jatuh bangun dalam membangun bisnis ini sudah biasa dilewati. Bisa dikatakan bahwa kunci untuk mengembangkan sebuah bisnis ke arah yang lebih maju dibutuhkan keberanian dan semangat untuk bangkit kembali kembali ketika harus jatuh berkali-kali.

Jokowi memulai karir politiknya pada tahun 1998 dan memilih PDI-P menjadi kendaraan politiknya. Sehingga pada tahun 2005-2010 ia berhasil menjadi Walikota Solo, lalu melanjutkan karir politiknya menjadi Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2012 dan pada tahun 2014 sampai saat ini menjadi Presiden Republik Indonesia.

Saya Sujiatmi, Ibunda Jokowi

Buku ini adalah sebuah sketsa tentang perempuan yang menemani Jokowi, saat ia masih berupa janin dalam kandungan hingga kini duduk sebagai gubernur DKI Jakarta. Nilai-nilai kesederhanaan, sifat jujur dan tidak serakah yang dihadapinya, semoga dapat menginspirasi lebih banyak lagi keluarga di Indonesia sehingga kelak akan muncul pemimpin-pemimpin baru yang jujur dan dapat dibanggakan.

Jokowi dari Bantaran Kalianyar ke Istana

Buku ini menyajikan informasi empiris dan analisis terkait latar belakang dan perjuangan keluarga, serta masa perkembangan Jokowi sebagai anak-anak sampai menjelang masuk perguruan tinggi. Lebih dari sekadar cerita tentang Jokowi, analisis dalam buku ini diletakkan dalam kerangka perjuangan keluarga biasa Jawa dalam mobilitas vertikal di arena sosial, ekonomi, dan politik, di tengah struktur sosial yang elitis dan hierarkis.

Baca juga artikel terkait “Biografi Joko Widodo” :

Menjadi Presiden Republik Indonesia

Setelah beberapa tahun menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi dipercaya oleh partainya untuk melanjutkan karir politiknya menjadi calon Presiden Republik Indonesia. Tahun 2014 merupakan tahun terjadinya Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden Republik Indonesia. Pada tahun itu Jokowi dan Jusuf Kalla menjadi calon Presiden dan calon Wakil Presiden untuk pemilu 2014.

Setelah proses perhitungan suara sudah selesai dilakukan maka dinyatakan bahwa pasangan Jokowi mendapatkan suara sebanyak 53,15%. Adapun beberapa kebijakan yang dibuat oleh Joko Widodo saat menjadi Presiden, seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan lain-lain.

Pada pemilu umum berikutnya, Jokowi mencalonkan diri sebagai petahana dengan pasangan yang berbeda, yaitu KH. Ma’ruf Amin. Pada pemilihan ini, Joko Widodo bertanding dengan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno dan pasangan Joko Widodo berhasil memenangkan pemilu ini dengan mendapatkan perolehan suara sebesar 55,50%.

Menjadi Walikota Solo

Pada tahun 2005 diadakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Walikota Solo. Jokowi menjadi calon Walikota Solo dengan pasangan FX Hadi Rudyatmo. Kedua calon itu diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Dari pemilihan itu Joko Widodo dan FX Hadi Rudyatmo mendapatkan perolehan suara sebanyak 36,62% dan memenangkan Pilkada tersebut.

Dalam kepemimpinannya, Jokowi dapat membuat kota Solo tertata lebih rapi, bahkan kota Solo menjadi salah satu bahan kajian di Universitas dalam dan luar negeri.

Bukan hanya itu, pada masa kepemimpinannya, Jokowi juga memperkenalkan bus Batik Solo Trans dan menjadikan kota Solo sebagai tuan rumah beberapa acara internasional.

Pada tanggal 26 April 2010, Joko Widodo dan FX Hadi Rudyatmo menjadi Walikota dan Wakil Walikota Solo sebagai calon petahana. Pada saat itu, perolehan suara yang didapat oleh Joko Widodo dan FX Hadi Rudyatmo bisa dikatakan cukup mengejutkan karena mereka mendapatkan suara sebanyak 90,09%.

Perolehan suara yang didapatkan oleh mereka hampir saja memecahkan rekor MURI. Dalam rekor MURI, perolehan suara terbanyak diperoleh pasangan Herman Sutrisno dan Akhmad Dimyati, sebagai Walikota Banjar yang dimana mereka juga merupakan pasangan petahana dan suara yang diperoleh sebanyak 92,19% di tahun 2008.

TRIBUNJABAR.ID - Presiden Joko Widodo akan mengunjungi sejumlah tempat di wilayah Jawa Barat hari ini, Kamis (29/8/2024).

Presiden Jokowi akan mendatangi Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Bandung. Tak sendiri, Jokowi akan didampingi ibu negara Iriana.

Dari informasi yang diterima TribunJabar.id, dijadwalkan, Jokowi dan Iriana akan tiba di Lanud Husein Sastranegara, Kota Bandung, Jawa Barat, pada pukul 08.50 WIB dan lanjut menuju Kabupaten Tasikmalaya menggunakan helikopter Super Puma TNI AU.

Baca juga: Detik-detik Puluhan Petugas Pengamanan Jokowi di Tasik Keracunan Makanan, Berjatuhan Mulai Pukul 11

Rombongan Presiden akan tiba di Kabupaten Tasikmalaya pada pukul 10.00 WIB dan akan langsung meninjau Bendungan Leuwikeris.

Jokowi akan meresmikan dua bendungan di Kabupaten Tasikmalaya, yaitu Bendungan Leuwikeris dan Bendungan Maganti.

Setelah peresmian dua bendungan tersebut, Jokowi akan kembali ke Kota Bandung untuk meninjau RSUP Dr Hasan Sadikin.

Presiden Jokowi akan meresmikan Gedung Pusat Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak di RSUP Dr Hasan Sadikin.

Presiden Jokowi dan rombongan pun akan makan siang di Kota Bandung.

tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan luar negeri ke Jepang sejak Sabtu (16/12/2023). Sejumlah kegiatan pun diikuti mantan Walikota Solo itu, mulai dari Konferensi Tingkat Tinggi Perayaan 50 tahun ASEAN-Jepang dan kegiatan lainnya.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, Jokowi bersama Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida membahas sejumlah kegiatan seperti Review of ASEAN-Japan Relation, Partner for Peace and Stability, Heart Partner Across Generation, Partners for Co-Creation of Economy and Society of the Future dan outcome document KTT ASEAN-Japan.

Dalam kegiatan pertama, Jokowi menekankan kemitraan komprehensif ASEAN dan Jepang harus menjadi dasar untuk memperkuat hubungan.

"Kemitraan ini harus direalisasikan dalam bentuk kerja sama konkret, dan bermanfaat langsung bagi masyarakat, seperti kerja sama pendanaan infrastruktur, transisi energi, transformasi digital, ketahanan pangan dan penguatan rantai pasok," kata Retno dalam keterangan, Minggu (17/12/2023).

Retno menambahkan, kemitraan ASEAN-Jepang harus berorientasi masa depan dan membangun new generation partnership demi kemakmuran, perdamaian dan stabilitas kawasan.

Di pertemuan kedua, Jokowi menekankan urgensi stabilitas dan perdamaian sebagai hal yang penting selain pertumbuhan ekonomi tinggi maupun memiliki bonus demografi. Jokowi mendorong agar ASEAN-Jepang bekerja sama untuk menjadi solusi menjaga perdamaian kawasan.

Setidaknya ada 3 tawaran yang disarankan Jokowi antara lain membangun kolaborasi inklusif, termasuk implementasi ASEAN Outlook on Indo-Pasific; menghormati hukum internasional, termasuk UNCLOS 1982 dan norma kawasan; serta memperkuat sentralitas ASEAN, termasuk penyelesaian konflik Myanmar.

Pada pertemuan ketiga, Jokowi mendorong penguatan hubungan masyarakat kedua negara untuk membangun kemitraan yang berorientasi masa depan di tengah masalah dunia semain kompleks. Ia mendorong agar masyarakat ASEAN dan Jepang untuk bertransformasi di tengah era revolusi industri 5.0.

"Hal ini akan dapat dicapai, jika kerja sama terfokus pada peningkatan kualitas talenta melalui kerja sama pendidikan, research development serta pengembangan ekonomi digital, termasuk peningkatan mobilitas masyarakat, khususnya agar angkatan kerja ASEAN yang besar dapat mendukung kebutuhan Jepang yang tinggi untuk tenaga kerja profesional yang terampil," kata Retno.

Jokowi juga menggelar pertemuan dengan sejumlah partners for Co-Creation. Pertemuan ini memprioritaskan dua hal. Pertama adalah penguatan ketahanan pangan dan energi lewat kerja sama pertanian dan pangan serta investasi alih teknologi untuk transisi energi dan kedua adalah percepatan transformasi digital.

"Presiden juga mengharapkan dukungan Jepang untuk mendorong pemanfaatan RCEP, melalui pembentukan RCEP Support Unit di Jakarta," kata Retno.

Kunjungan Jokowi menghasilkan 2 dokumen kemitraan ASEAN-Jepang. Untuk kepentingan Indonesia, ada beberapa kerja sama prioritas seperti investasi infrastruktur, percepatan transisi energi dengan penyediaan affordable funding untuk capai net zero emission, kemudian dukungan pengembangan ekosistem baterai EV di Kawasan untuk memperkuat rantai pasok global, kemudian dukungan bagi pengembangan UMKM, serta operasionalisasi ASEAN Center for Public Health Emergencies and Emerging Diseases di Indonesia.

"Selain itu teman-teman, Jepang juga meluncurkan beberapa inisiatif baru untuk kawasan, antara lain, Partnership to Co-Create a Future with the Next Generation, yaitu program pengenalan budaya dengan nilai komitmen 15 miliar Yen atau sekitar 105,5 juta dolar AS," kata Retno.

Kedua adalah ASEAN Japan Co-Creation Initiative for the Next Generation Automotive Industry. Pemerintah Indonesia mendapat angggaran untuk pengembangan ekosistem kendaraan listrik di ASEAN.

"Jepang menyiapkan dana 1 miliar dolar AS untuk implementasi proyek kerja sama pengembangan ekosistem kendaraan listrik di kawasan. Selanjutnya Pembentukan Asia Zero Emission Center di lembaga riset ekonomi ERIA sebagai bentuk dukungan untuk menyusun peta jalan menuju Nol Emisi di Kawasan," tutur Retno.

"Dan juga Co-Creation for Common Agenda Initiative yang akan meningkatkan kolaborasi dan investasi di bidang konektivitas, perubahan iklim, penguatan UMKM dan start-up, dengan nilai komitmen 35 miliar dolar AS," kata Retno Marsudi.

Pada tanggal 30 April lalu, Presiden Jokowi yang sedang melakukan kunjungan kerja ke Mataram tiba-tiba mampir untuk makan mie Gacoan di salah satu outlet Gacoan di Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Kehadiran Presiden Jokowi untuk makan mi Gacoan tersebut tentunya mendapat banyak perhatian publik. Dalam sebuah video Vlog yang di upload oleh akun youtube sekertariat negara, terlihat banyak warga yang antusias menyambut kedatangan Presiden Jokowi, tak sedikit pula yang berbondonh-bondong mendekati bapak presiden untuk berjabat tangan, berswafoto, atau sekedar memvideo dengan jarak yang dekat.

Selain itu, dalam sebuah unggahan video tiktok milik @denopet, diperlihatkan bahwa Presiden Jokowi tidak datang sendirian, melainkan ditemani oleh beberapa menteri seperti Bapak Basuki (menteri PUPR), Bapak Sandiaga Uno, dan beberapa menteri lainnya, tak lupa dengan beberapa ajudan yang siaga melindungi Presiden tercinta kita.

Video tersebut juga memperlihatkan menu makanan yang dipesan oleh bapak Presiden Jokowi, diantaranya yaitu: mie gacoan level 0. udang keju, udang rambutan, teh panas, dan jeruk panas.

Netizen yang melihat video tersebut pun memberikan respon positif datangnya Presiden Jokowi untuk menyantap mie pedas viral ini. Dalam sebuah komentar, beberapa menyebutkan kekagumannya kepada Presiden Jokowi yang masih tetap merakyat hingga akhir masa jabatannya, serta respon ramah presiden kepada masyarakat yang mengerumuni beliau yang sedang menyantap manakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Lihat Lyfe Selengkapnya

Biografi Joko Widodo – Joko Widodo atau biasa kita kenal dengan Jokowi merupakan salah satu Presiden Indonesia. Presiden Joko Widodo menjadi Presiden Indonesia yang ketujuh. Presiden Indonesia yang ketujuh ini namanya sudah banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia.

Namun, tidak semua orang tahu tentang biografi dari Presiden Indonesia yang ketujuh ini. Sudah tahukah kalian bahwa Presiden Jokowi merupakan pengusaha mebel yang berasal dari Solo? Bagaimana perjalanan karir politik Jokowi? Simak ulasan tentang Joko Widodo atau Jokowi mulai dari masa kecil hingga prestasi dan fakta unik yang pernah disematkan kepada Jokowi.

Menjadi Gubernur DKI Jakarta

Setelah sukses menjadi Walikota Solo, Jokowi melanjutkan karir politiknya dengan mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta. Awalnya Jokowi ragu untuk mengikuti pemilihan Gubernur, tetapi ia diyakinkan oleh pemimpin Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yaitu Megawati Soekarnoputri.

Pada saat itu, Jokowi membutuhkan 9 kursi lagi untuk menjadi calon Gubernur DKI Jakarta sehingga pemimpin Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) melakukan lobi politik dengan partai PDI-P. Setelah melakukan lobi politik maka partai Gerindra memberikan calon wakil Gubernur DKI Jakarta yaitu Basuki Tjahaja Purnama.

Pada saat itu, lebih tepatnya tahun 2012 Pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama merupakan pasangan yang tidak diunggulkan. Hal itu dikarenakan mereka harus berhadapan dengan calon petahana yaitu Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli.

Namun, pada akhirnya pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama berhasil mengalahkan pasangan Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli dan menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Adapun beberapa kebijakan yang dilakukan oleh Jokowi saat memimpin Jakarta, seperti kampung deret, Kartu Jakarta Sehat (KJS), Kartu Jakarta Pintar (KJP).